TARAKAN, okenews.net - Guna melakukan pendataan serta pemetaan informasi peta laut diwilayah laut perbatasan antara Indonesia,Malaysia, dan Filipina. KRI Spica 934 yang merupakan kapal perang tercanggih di Asia Tenggara, merapat di dermaga mamburungan Lamtamal XIII Kota Tarakan.
Kapal yang digadang-gadang memperkuat data dan informasi peta laut, merupakan kali pertama datang ke Kalimantan Utara (Kaltara). Kedatangan KRI Spica sebagai wujud merealisasikan nawacita Presiden RI Joko Widodo.
"Ini Kapal tercanggih di Asia tenggara, nantinya melakukan pendataan dan peta laut," ucap komandan Lantamal XIII Tarakan laksamana Permata Wahyudi H. Dwiyono kepada okenews.net, Minggu (29/05/2016)
Kapten kapal KRI Spica Mayor Laut Anom menambahkan, pendataan yang dilakukan Kapal Spica yakni mengupgrade data terbaru pekembangan dibawah laut, baik itu pertumbuhan karang, munculnya gunung baru didasar laut serta melihat kembali ranjau-ranjau laut sisa bekas perang dunia ke 2 yang ada di wilayah perairan kalimantan utara dan laut sulawesi.
"Upgrade informasi terbaru nanti diberikan KRI Spica," jelasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Sekertaris Deputi bidang Koordinasi kedaulatan laut Komenko Maritim RI Dedy Miharja, kehadiran KRI Spica di Kaltara bersamaan dengan maksud tujuannya dalam mendata kembali batas pulau, batas laut, pesisir sampai dengan batas antara negara tetangga Indonesia, Malaysia, Filiphina.
"Termasuk pendataan batas laut dengan negara tetangga," ujar Dedy. (rizal/nur)
Headline
Nasional
Kaltara
Hukum
Ekonomi
Politik
Teknologi
Gaya Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar: