TARAKAN, okenews.net – Sudah menjadi tradisi tahunan saat
ramadan, daging sapi lokal harus bersaing dengan daging ilegal merek alana dari
tawau Malaysia, yang diseludupkan melalui Kabupaten Nunukan dan beredar di
Tarakan.
kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan)
Tarakan, Elang Buhana mengatakan, untuk menekan peredaran daging kerbau Alana,
Disnaktan dengan Tim yang sudah dibentuk akan terus melakukan pengawasan secara
ketat.
“Menyusul mahalnya daging sapi lokal saat ramadan hingga
Idul Fitri, kita akan terus melakukan pengawasan bersama petugas, menekan
masuknya daging yang terindikasi penyakit Mulut dan Kuku tersebut, sebab daging
merek alana berasal dari India, yang masuk ke Malaysia dan di jual secara
ilegal di Tarakan,” ucap Elang, Jumat (3/06/2016).
Senada dengan Kadis Disnaktan, Kabid Bina Usaha dan
Penyuluhan, Sugeng menjelaskan, diprediksi daging merek alana banyak masuk ke
Tarakan dengan berbagaimacam modus, untuk menghindari petugas.
“Prediksi biasanya banyak yang masuk, pengawasannya tetap
kita serahkan ke Tim, untuk perbandingan harga daging sapi lokal dengan daging
kerbau merek alana cukup jauh lebih murah daging ilegal,” ujarnya. (nur)
Tidak ada komentar: