TARAKAN, okenews.net - Pengamatan hilal untuk melihat bulan sabit muda sebagai pertanda jatuhnya 1 Ramadan 1437 Hijriyah/2016 Masehi, yang dilakukan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Tarakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan beberapa organisasi Islam, di Pelabuhan Malundung, Minggu sore (05/06/2016) tidak membuahkan hasil maksimal. Pasalnya, di langit sebelah barat terbenamnya Matahari, awan comulonimbus (CB) dan daratan pulau Kalimantan menutupi prosesi rukyatul hilal.
Kepala Kemenag Tarakan, Imam Mochtar mengatakan, tepat pukul 18.20 secara kasat mata awan tebal (awan CB,red) mulai naik dan menutup wilayah pemantauan hilal.
"Kondisi di Tarakan terhalang oleh awan tebal, dan untuk meyakinkan bisa kita amati dengan teropong," ucap Imam.
Dengan hasil positif, hilal tak bisa terlihat di Tarakan, Imam memastikan memberitakan laporan tersebut ke Kanwil Kemenag Kaltim.
"Kita sampaikan ke kanwil apa pun hasilnya, untuk penetapan puasa menunggu hasil sidang isbat dari pemerintah," tegasnya. (nur)
Headline
Nasional
Kaltara
Hukum
Ekonomi
Politik
Teknologi
Gaya Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar: