ads

Headline

Nasional

Kaltara

Hukum

Ekonomi

Politik

Teknologi

Gaya Hidup

TARAKAN, okenews.net – Untuk menepis pemberitaan yang selama ini memuat kehadiraan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Tarakan dalam rangkaian operasi pembebasan 10 orang sandera warga negara Indonesia, yang tengah disekap oleh kelompok separatis Abu Sayyaf dari Filipina. Akhirnya TNI membuktikan hal tersebut tidak benar, dengan menggelar Latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang dilakukan dengan sekenario membebaskan sandera dari tangan musuh, Minggu pagi (03/04/2016), di perairan Tarakan.

Dalam latihan tersebut, 5 pasukan elit TNI dilibatkan, dari Angkatan Laut ada Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), serta Komando Pasukan Katak (Kopaska), sedangkan dari Angkatan Udara ada Detasemen Bravo 90 (Denbravo), untuk Angkatan Darat menurunkan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) dari AD, dan Pleton Intai Tempur (Tontaipur).

Latihan dibawah komando langsung oleh Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) ini, pertama kali dilakukan di wilayah Kodam VI Mulawarman. Selain menerjunkan 5 pasukan elit, latihan gabungan juga melibatkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) milik TNI AL, AD, dan AU.

“Ada KRI Ahmad Yani, KRI Surabaya, KRI Mandau, KRI Badau, dan KRI Ajak,” ucap Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi.

Sekenario yang diperlihatkan ialah, 2 WNI ABK Kapal Hijau Jelita yang menjadi sandera oleh kelompok “Sedap Malam”, dan dilakukan upaya penyelamatan serta penyergapan.

Misi pembebasan sandera dilakukan melalui jalur laut dan udara. Dua kapal C-Raider dikerahkan, bersama pasukan Denjaka. Sementara itu, helikopter yang dikerahkan melalui KRI Surabaya, membawa pasukan gabungan Denjaka, Denbravo, Tontaipur, Kopaska, dan Gultor Kopasus.

"Skenario simulasi latihan pembebasan sandera di 2 titik Laut dan di darat, termasuk menampilkan keahlian sniper dan terjung payung", terang Edy.


Jenderal bintang 3 itu menambahkan, meskipun belum mendapat isyarat lampu hijau dari Filipina untuk bantuan penyelamatan, latihan tesebut merupakan latihan pemanasan TNI Indonesia untuk memperkuat perbatasan khsusunya dalam memberantas perompak ataupun kelompok sparatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia. (ndi/arm/nor)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top