Dijelaskan oleh Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi, latihan PPRC digelar rutin setiap tahun, untuk melatih kemampuan tindakan cepat terhadap ancaman nyata.
"Kita melatih satuan PPRC, dalam rangka mencegah atau menghancurkan musuh, itu tugas pokoknya," ujar Pangkostrad.
Untuk 10 WNI yang hingga kini masih menjadi tawanan kelompok separatis Abu Sayyaf, Pangkostrad menjelaskan, pemusatan 500 personil gabungan TNI di Tarakan tidak terkait dengan hal itu.
"Sekali lagi saya sampaikan, Kebetulan memang ada peristiwa yang berdekatan (Penyanderaan Abu Sayyaf, red), tapi bukan itu, jangan dikaitkan, tegasnya. Namun, pihaknya juga mengaku siap jika TNI dilibatkan dalam operasi penyelamatan 10 WNI di Filipina. Kalau diperintahkan kenapa tidak, itu rakyat kita," tutupnya (arm/nor)
Tidak ada komentar: