ads

Headline

Nasional

Kaltara

Hukum

Ekonomi

Politik

Teknologi

Gaya Hidup

TARAKAN, okenews.net - Latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang dibawahi langsung oleh Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Sabtu pagi (02/04/2016) resmi dilakukan gelar pasukan, di halaman Mako Batalyon 613 Raja Alam,Kota Tarakan. Setelah sebelumnya Kodam VI Mulawarman membantah kaitan latihan gabungan dengan misi penyelamatan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok separatis Abu Sayyaf, kali ini, Pangkostrad juga menepis anggapan tersebut.

Dijelaskan oleh Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi, latihan PPRC digelar rutin setiap tahun, untuk melatih kemampuan tindakan cepat terhadap ancaman nyata.

"Kita melatih satuan PPRC, dalam rangka mencegah atau menghancurkan musuh, itu tugas pokoknya," ujar Pangkostrad.

Untuk 10 WNI yang hingga kini masih menjadi tawanan kelompok separatis Abu Sayyaf, Pangkostrad menjelaskan, pemusatan 500 personil gabungan TNI di Tarakan tidak terkait dengan hal itu.

"Sekali lagi saya sampaikan, Kebetulan memang ada peristiwa yang berdekatan (Penyanderaan Abu Sayyaf, red), tapi bukan itu, jangan dikaitkan, tegasnya. Namun, pihaknya juga mengaku siap jika TNI dilibatkan dalam operasi penyelamatan 10 WNI di Filipina. Kalau diperintahkan kenapa tidak, itu rakyat kita," tutupnya (arm/nor)


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top