ads

Headline

Nasional

Kaltara

Hukum

Ekonomi

Politik

Teknologi

Gaya Hidup

TARAKAN, okenews.net - PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) masih kerja keras untuk mencari solusi tentang pemenuhan pasokan gas, yang berimbas kepada terjadinya pemadaman bergilir, sejak awal April lalu. Dirut PT PLN Tarakan, Rahimuddin mengatakan, selain kekurangan pasokan gas dari PT  Manhattan Kalimantan Investment (MKI), juga disebabkan rusaknya boiler milik PT İdec Wood, yang selama ini membantu beban puncak listrik sebesar 5 megawatt.

“Suplai gas yang kita terima saat ini hanya sekitar 5 Million Metric British Thermal Unit (MMBTU) atau setara 20 megawatt. Tetapi, kita sedang mencarikan solusi bersama pemerintah dan dewan yang sudah berkunjung di Bunyu. Selain itu kita terus mendorong percepatan boiler di PT Idec mudahan tidak lama lagi akan selesai," ucapnya kepada okenews.net, Rabu (06/04/2016).

PLN Tarakan tengah memaksimalkan pasokan gas dari Pertamina EP Bunyu, “Selanjutnya, kami juga melakukan penambahan pembangkit, Pembangkit Listrik Tenaga Disel  (PLTD) dan saat ini dalam proses. Kami  sudah membahas bersama beberapa vendor dan mudahan proses segera selesai. Langkah kami juga mengoptimalkan mesin-mesin pembangkit yang ada untuk meningkatkan daya mampunya, terutama untuk mesin diesel," lanjutnya.

“Kami juga melakukan komunikasi lebih aktif kepada Pertamina dan Medco, dan informasinya secara bertahap Pertamina akan menambahkan suplai gas ke PLN, tahap pertama bisa 5 sampai 6 MMBTU,” imbuhnya.

Walikota Tarakan, Ir Sofyan Raga  menegaskan, Pemerintah Kota mengupayakan solusi untuk pengentasan masalah kelistrikan.

“Semua ada proses, tetapi kita harap bisa lebih cepat, setelah ini akan persiapkan lagi pembangkit baru dengan tidak meggantungkan pada satu energi, baik gas atau batu bara dan apa saja,” tegasnya.

Pembangkit listrik PLN Tarakan, saat ini didominasi oleh tenaga diesel, sehingga suplai gas perlu ditambah sebesar 10 MMBTU.

“Ini juga ada tambahan bahwa pak Wali ada pertemuan dengan investor untuk membangun pembangkit dan digunakan sendiri kemudian sisanya bisa dijual ke PLN, sama seperti PT Idec. Saya harap masyarakat bisa menghemat listrik agar pemadaman tidak terlalu lama," tutup Rahimuddin. (**/arm)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top