TARAKAN, okenews.net - Hujan seakan menjadi tantangan latihan gabungan TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Dermaga Mamburungan Lantamal XIII kota Tarakan, Kamis (14/04/2016) pagi.
Latihan gabungan dengan tujuan Pembebasan sandera dari tangan seperatis, terpaksa sempat tertunda selama 1 jam lebih, dikarenakan hujan lokal turun di sekitar kawasan mamburungan kecamatan Tarakan Timur.
"Harusnya bisa kita mulai jam 8.20 wita, tadi pas air baru pasang, karena kapal kita KRI Surabaya dan C-Raider telah standby di bibir dermaga untuk memulai latihan, dikarenakan hujan kita tunda dulu selama 1 jam, atau lebih sampai redah" jelas Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Andi Gunawan.
Andi Menambahkan, pemusatan latihan gabungan dengan simulasi pembebasan sandera kali ke-2 ini merupakan pemantapan TIM untuk mempersiapkan diri kapan saja ada perintah dari atasan, untuk membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih di tahan oleh seperatis Filipina Abu Sayyaf.
"Latihan ini agak berbeda dari simulasi skenario penyelamatan pertama, latihan ini akan lebih nyata seperti latihan perang sesungguhnya" Tegasnya.
Adapun Pasukan elit TNI yang kembali diturunkan merupakan gabungan dari 3 Mantra TNI Detasemen Bravo dan Satuan Gultor Kopassus, Denjaka, dan Tontaipur. Serta di tutup dengan penerimaan sandera kepada pemerintah setelah di bebaskan oleh Tim Elit.
Melihat cuaca hujan yang belum terlihat tanda tanda berhenti, Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi yang hadir guna menyaksikan latihan tersebut, mengintruksikan latihan yang menurunkan pasukan elit satuan tempur TNI, terpaksa harus dibatalkan. Latihan baru akan dilaksanakan besok, pada Jumat (16/04/2016). (Rizal/nur)
Headline
Nasional
Kaltara
Hukum
Ekonomi
Politik
Teknologi
Gaya Hidup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Top News
Top News
-
TARAKAN, okenews.net - Untuk kelulusan para pelajar di Kota Tarakan tahun ini, sedikit mengalami perbedaan. Tak seperti tahun sebelumnya...
Tidak ada komentar: