TARAKAN, okenews.net - Turunnya harga premium per 1 April menjadi Rp 6.550, menurut Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan, perlu diiringi dengan turunnya sejumlah harga, tak terkecuali tarif angkutan umum kota (angkot).
Kepala Dishub Tarakan, Suparlan melalui Kepala Bidang Perhubungan Darat, Junaidi mengatakan pembahasan penurunan Tarif angkot masih dalam pembicaraan oleh pihaknya dan pemerintah kota Tarakan.
“Pasca penurunan harga premium, intuk nominal tarif angkot dan tarif taxi bandara belum ditetapkan, karena saat rapat dengan sejumlah instansi terkait, ada sebagian yang tidak hadir dalam rapat tersebut," jelasnya, Senin (11/04/2016) saat ditemui okenews.net diruang kerjanya.
Junaidi juga mengungkapkan, untuk batas akhir penetapan tarif bakal dilakukan sesegera mungkin.
“Tarif angkot saat ini kan Rp 4.500, yang direncanakan turun sekitar 3,5 persen, namun nominal tersebut akan dibulatkan sehingga nantinya sesuai dengan kesepakatan semua pihak," ungkapnya.
Salah satu supir angkot, Arman mengaku, dirinya tak keberatan jika tarif transportasi umum bakal dikaji ulang oleh pemerintah. Namun, ia berharap tarif angkot bisa disesuaikan.dengan harga barang-barang lain, seperti sembako untuk kebutuhan sehari-hari.
“Karena turunya BBM tidak terlalu berdampak terhadap kebutuhan bahan pokok, bahkan sejumlah harga barang di Tarakan dinilai harganya cukup tinggi," jelas Arman
Terlebih lagi kondisi transportasi umum saat ini kurang diminati oleh masyarakat Tarakan. Untuk mencari satu penumpang, dirinya harus menghabiskan bahan bakar yang cukup banyak, untuk mengitari jalan protokol yang menjadi jalur resmi angkot. (hia/rusman)
Tidak ada komentar: