Penemuan mayat bermula saat beberapa anak kecil hendak bermain di areal pohon bakau, yang sedang surut. Begitu melihat sesosok jasad manusia, mereka pun terkejut dan berteriak, sehingga memancing rasa penasaran warga sekitar.
Setelah beberapa warga turun ke lokasi akar bakau, identitas pria malang itu pun langsung diketahui, lantaran tinggal tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pamam korban, Purwanto terkejut mendengar kabar jika keponakannya itu sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Saya baru tahu tadi siang, ditelpon sama anak saya, posisi saya lagi kerja di camp," ucapnya, saat ditemui di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Tarakan.
Purwanto menjelaskan, Erwin sempat tidak ada kabar dan dicari oleh pihak keluarga.
"Erwin itu terakhir saya temui Kamis sore kemarin, habis magrib dia keluar rumah, tapi tidak bilang mau kemana," jelasnya.
Karena tak merasa curiga, Purwanto pun tenang-tenang saja sambil melakukan aktifitas seperti biasa di kediamannya, Kelurahan Selumit Pantai RT 20.
"Saya mulai curiga itu pas liat sandal sama sepatu Erwin masih ada dirumah, saya tunggu sampai larut malam tidak ada kabar, biasanya dia tidak pernah main sampai larut malam," terang Purwanto.
Jumat pagi, Purwanto mencoba menelepon Erwin sebanyak 4 kali, namun HP milik Erwin tidak dibawa, dan masih ada dirumah. Ia pun panik lantaran tak biasanya Erwin sush dihubungi.
Dilingkungan sekita maupun keluarga, Erwin dikena sebagai sosok yang baik dan cukup disegani di kalangan pemuda sekitar kediamannya. Erwin juga memiliki satu orang anak berusia balita, yang kini dirawat oleh neneknya.
Untuk mengusut penyebab kematian Erwin, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasusnya kini ditangani oleh pihak Kepolisian Resort Tarakan. (rusman)
Tidak ada komentar: