ads

Headline

Nasional

Kaltara

Hukum

Ekonomi

Politik

Teknologi

Gaya Hidup

TARAKAN, okenews.net - Sudah lama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindakop dan UMKM) Tarakan, membidani lahirnya batik khas Tarakan, namun sayangnya perkembangan batik khas Tarakan mati suri di daerahnya sendiri.

Untuk membangkitkan geliat perkembangan batik Tarakan, berbagai upaya ditempuh Disperindakop dan UMKM salah satunyau ada menargetkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Sekolah menggunakan batik khas Tarakan yang digadang-gadangkan berbeda dengan batik daerah lain di Indonesia.

Kepala Bidang Industri Disperindakop dan UMKM Tarakan, M.Romli kepada okenews.net mengatakan, batik Tarakan dikembangkan oleh Industri Kecil Menengah (IKM) yang dibina langsung Disperindakop.

"Pengerajin batik yang di fasilitasi disperindakop ada 2 angkatan. Tahun 2007 ada 9 orang, dan tahun 2015 ada 9 orang pengerajin," ucap Romli, Jumat (15/04/2016).

Untuk mengembangkan Batik tersebut, Pemerintah Kota menginginkan PNS dan Sekolah menggunakan batik khas Tarakan. Jika momen ini di manfaatkan oleh pengerajin batik tentunya dapat meningkatkan peluang ekonomi.

"Pak Wali ingin batik khas Tarakan di pakai oleh PNS dan Sekolah, dan potensi PNS ada sekitar 4 ribu orang, anak sekolah sekitar 40 ribu orang. Jika ini di manfaatkan peluang ekonomi bagi IKM pengerajin batik," ujarnya.

Sebelum memenuhi pangsa pasar PNS dan Sekolah, Wali Kota menginginkan terlebih dahulu IKM pengetahun batik menyerahkan dua desain batik khas Tarakan.

"keinginan walikota ada dua desain yang diajukan, Kami dari instansi pembina dan IKM akan mencoba dua desain yang diinginkan pak wali, dengan motif khas nya beda dengan batik dari jawa, karena menggambarkan budaya lokal Tarakan," beber Romli.

Jika dua motif batik khas Tarakan disetujui Wali Kota, Disperindakop bersama IKM pengerajin batik akan  berupaya memenuhi kuota pesanan. Jika tidak mampu memenuhi maka tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan pengerajin batik dari Jawa.

"Jika tidak mampu, kita bekerja sama dengan pembatik dari Jawa dengan tetap menggunakan motif batik khas tarakan," tutupnya. (nur).

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top